Buat yang lagi bosen, nih ada beberapa cerita janggal yang
mempunyai teka-teki dibalik ceritanya. Check this out, guys!
Cerita 1
Namaku Leo, aku adalah seorang penggemar cerita horor. Aku adalah
anggota klub misteri di sekolahku. Klub ini menarik hanya saja
peminatnya sangat kurang, aku selalu menghabiskan waktu ku dengan
membaca cerita horor di bangunan tua terbengkalai di belakang sekolah
sendirian. Betapa senangnya hatiku saat mengetahui ada 3 orang siswa
baru yang memasuki klub misteri ini. Suatu hari, aku memutuskan untuk
menguji nyali 3 orang adik kelasku yang baru memasuki klub misteri ini.
Tidak seperti uji nyali yang biasa disiarkan di televisi, uji nyali
versi kami ini hanya bercerita horor sambil membawa sebatang lilin yang
menyala, dan setelah kami selesai bercerita kami akan memadamkan api
dari lilin tersebut satu persatu. Konon saat semua lilin padam akan
muncul sosok misterius yang mengerikan, mendebarkan bukan?
Hari kamis malam kami berkumpul di bangunan tua di belakang sekolah,
setelah semua berkumpul, lilin dinyalakan dengan sebatang korek api, dan
kami pun mulai bercerita. Kami semua menceritakan cerita-cerita yang
berdasarkan kisah nyata agar suasana semakin mencekam. Ada yang
bercerita tentang seorang arwah suster gila yang meneror pasien di rumah
sakit, ada yang bercerita tentang seorang psikopat bersenjatakan kapak
yang meneror satu keluarga, ada juga yang menceritakan kejadian tentang
kematian seorang kakak kelas yang pernah terjadi di tempat ini, aku
sendiri bercerita tentang sekelompok pemuda yang diteror oleh sosok
misterius setelah mencoba untuk menguji nyali mereka. Saat aku hendak
mematikan lilin, seorang penjaga sekolah memasuki gudang tua tempat kami
berkumpul, kami sangat terkejut karena ia membuka pintu dengan keras.
"Hei sedang apa kalian bertiga disini!? ini sudah malam tahu! bahkan
sudah lewat tengah malam!" teriak si penjaga sekolah.
Tanpa pikir panjang kami pun langsung kabur sebelum masalah menjadi
semakin rumit. Yah, ternyata sosok mengerikan yang muncul itu adalah
seorang penjaga sekolah, tapi hal itu cukup mendebarkan bukan?
.
Cerita 2
Akhir-akhir ini aku mendapati bahwa anakku memiliki kemampuan aneh. Ia
memiliki kebiasaan mengacungkan jarinya pada wajah seseorang
sewaktu-waktu. Suamiku dan aku menyadari bahwa, jika anakku mengacungkan
jarinya pada wajah seseorang seperti itu, berarti orang tersebut akan
meninggal tiga hari kemudian. Tahun lalu ia mengacungkan jarinya pada
kakeknya, dan pada tiga hari kemudian kakeknya meninggal karena serangan
jantung. Beberapa bulan yang lalu, dia mengacungkan jarinya pada aktris
terkenal yang ada di majalah. Tiga hari kemudian aktris tersebut
meninggal dalam kecelakaan mobil. Hari ini, ketika aku akan menyalakan
televisi, anakku mengacungkan jarinya tepat kearah layar. Ketika
kunyalakan televisinya, terlihat di layar bahwa Presiden sedang
menyampaikan pidatonya. Aku tidak percaya bahwa Presiden akan meninggal
pada tiga hari kedepan, tetapi prediksi anakku memang tidak pernah
meleset.
Cerita 3
Pada suatu malam aku diajak oleh kedua temanku untuk berburu hantu di
sebuah rumah tua dimana dulunya pernah terjadi pembunuhan. “Aku dengar
si pembunuh menjagal orang-orang ini” kata salah satu temanku. “Pasti
arwah mereka benar-benar marah”
“Ya, aku dengar ini adalah pembantaian massal” sahut temanku yang lain.
“Rupanya, si pembunuh mencongkel mata sang suami dan membacok sang istri
dengan pisau yang besar. Kemudian dia mencekik anak-anaknya hingga
tewas.”. “Apakah kalian benar-benar serius?” tanyaku, “atau kalian hanya
menakut-nakutiku saja? Kalian tau betapa takutnya aku terhadap hantu.”
Pintu depan pun kami buka, kami berjalan sambil berpegangan tangan
karena di dalam sana gelap total dan kami hanya berbekal satu lampu
senter. Kami menelusuri ruang tamu dan dapur, kemudian turun ke ruang
bawah tanah dimana pembunuhan keji tersebut terjadi. Kami masih bisa
melihat dengan jelas darah bercipratan di tembok. Tempat ini memang
benar-benar mengerikan, tapi kami tidak melihat satupun kejanggalan atau
sesuatu yang aneh. Pada saat keluar dari ruang bawah tanah, aku
bertanya kepada temanku.
“Aku tidak melihat satupun hal yang aneh, bagaimana dengan kalian?”
“Aku tidak”
“Aku juga tidak”
“Akku tidak melihat apapun”
Jadi memang benar-benar tidak ada hantu, aku merasa lega.
Cerita 4
Aku dan isteriku menghabiskan liburan panjang kami untuk berlibur ke
Inggris. Suatu perjalanan panjang yang harus kami tempuh dari New York
untuk menuju ke London. Kami menginap di suatu hotel di pinggiran kota
untuk melepas lelah usai perjalanan. Pada malam harinya di saat kami
tidur,kami terbangun oleh suara bising dari luar. Aku melihat ke luar
jendela dan mendapati bahwa banyak polisi diluar sana. Mereka berteriak
kepadaku bahwa telah terjadi sebuah perampokan dan pembunuhan pada
lantai dua. Aku menginap di lantai tiga, dan melihat polisi telah
memblokade lift dan tangga. Si pembunuh terjebak dan tidak akan bisa
turun ataupun naik ke lantai atas, jadi kami tidak berada dalam bahaya.
Aku dan istriku akan kembali tidur. Aku berharap polisi dapat menangkap
pembunuh tersebut.
Cerita 5
Pada suatu
malam isteriku diserang oleh seoarang perampok ketika aku sedang dalam
perjalanan pulang sehabis lelah bekerja. Isteriku menusuk perampok
tersebut dengan pisau yang sedang dibawanya dan membunuhnya. Setelah
menyelidiki kasus penusukan tersebut, Polisi menyatakan bahwa itu adalah
perlindungan diri yang dilakukan oleh wanita tersebut. Ketika aku akan
menjemputnya dari kantor polisi, dia mengatakan, “Ketika aku mendengar
bel pintu kupikir itu adalah kamu, tetapi ternyata adalah perampok
bertopeng yang langsung masuk segera setelah aku membuka pintu!” sambil
memeluknya dengan erat, aku mengatakan “Kau pasti sangat ketakutan,
paling tidak sekarang kau aman.”
Cerita 6
Aku sangat
ketakutan semalam, setelah aku membaca cerita yang sangat menakutkan
pada suatu website. Yang lebih parah lagi aku sendirian di rumah karena
orang tuaku pergi ke luar kota. Jadi, Aku menyalakan lampu di kamarku
dan pada seluruh koridor yang menuntunku menuju kamar mandi, itu
membuatku merasa lebih baik. Satu-satunya hal yang menakutkanku adalah
ketika aku selesai mandi dan kembali. Aku menyalakan lampu kamarku, dan
pada saat bersamaan seekor kucing melompat ke atap rumahku dan membuat
suara gaduh di dekat jendela kamarku. Hal itu membuatku terkaget-kaget...
Cerita 7
Beberapa hari
yang lalu pacarku mengirimkanku e-mail dengan sebuah video sebagai
lampirannya. Ketika ku tonton video tersebut, aku dibuat takut. Video
tersebut menayangkan bagaimana pacarku melakukan bunuh diri, diawali
dengan dia mengikatkan tali di sekitar lehernya dan melompat dari kursi.
Mengapa pacarku mengirim sesuatu yang aneh seperti itu?? Upacara
pemakamannya diselenggarakan besok, tetapi karena alasan tertentu aku
tidak mau hadir, tapi aku sangat menyesali kepergiannya
Cerita 8
Aku telah
bebas dari penjara minggu lalu. Sebelumnya, aku telah membunuh empat
orang, dan aku juga telah menyesali peerbuatanku. Alasan mereka
membebaskanku adalah karena mereka mengatakan bahwa aku telah sembuh.
Ayah dan Ibuku tidak bekerja, mereka menghabiskan waktunya duduk di
ruang keluarga di rumah. Kakak perempuanku berdiam diri di kamarnya
sambil mendengarkan radio. Dia sudah berhenti kuliah. Sebelum aku masuk
penjara, aku selalu bermain bersama adik laki-lakiku setiap waktu.
Sekarang ia hanya tidur di depan televise. Tak seorangpun dalam
keluargaku bicara kepadaku lagi. Aku merasa kesepian. Aku harus membuat
makanan sendiri dan mulai mencari pekerjaan.
Cerita 9
Belajar untuk
menjadi seorang dokter benar-benar memerlukan kerja keras, tetapi aku
mendapatkan nilai sempurna pada tes otopsi pada hari Jum’at lalu. Tetapi
semua itu berkat bantuan dari teman sekamar saya. Aku berharap dapat
berterimakasih kepadanya, tetapi dia sudah tidak bersama kami lagi. RIP
Jacob.
Cerita 10
Pada
akhir perang di Irak, seorang tentara Amerika menelpon kedua orang
tuanya di kampung halamannya. “Hai Ayah dan Ibu” kata tentara tersebut.
“Mereka akan mengirimku pulang dalam beberapa hari. Ketika aku pulang,
maukan kalian mengurusku hanya untuk beberapa saat saja?”
Orang
tuanya merasa sangat senang mendengar berita bahwa anaknya akan pulang
ke rumah. “Tentu saja!” balas ayahnya. “Kau bisa tinggal bersama kami
selama yang kamu mau”. Lalu anaknya berkata “Salah satu temanku tidak
memiliki tempat tinggal untuk dituju, dan apakah Ayah dan Ibu keberatan
jika ia ikut tinggal bersama kita sebentar saja?”. “Tidak apa, temanmu
selalu kami sambut dengan baik untuk tinggal di rumah” kata Ibunya.
“Tetapi ada yang harus kalian ketahui” kata anaknya. “Temanku itu habis
menginjak lading ranjau saat kami berperang. Dia kehilangan kedua tangan
dan kakinya.”
Setelah
berdiam cukup lama Ibunya mengatakan “Baiklah, tidak apa-apa jika hanya
beberapa hari, tetapi sangat merepotkan untuk mengurus orang cacat. Itu
akan menjadi beban bagi kami. Mungkin akan lebih baik jika kau dapat
menemukan rumah sakit untuk sekumpulan veteran perang.” Mendengar hal
tersebut, tanpa basa-basi si anak langsung menutup telponnya.
Keesokan
harinya, orang tuanya mendapat telepon dari komandan pasukan anaknya.
Dengan sangat menyesal ia mengatakan bahwa anaknya bunuh diri. Mendengar
kabar tersebut, orang tuanya kecewa. Beberapa hari kemudian, mayat
anaknya dipulangkan ke Amerika menuju rumah orang tuanya. Ketika orang
tua anak tersebut membuka peti matinya, mereka langsung menjadi sangat
sedih dan menangis tersedu-sedu.
Cerita 11
Seorang gadis bernama Lily bercerita kepada teman-temannya kalau dia
memiliki rahasia gelap yang telah ia sembunyikan selama bertahun-tahun.
Orang tuanya telah dibunuh ketika ia berusia 15 tahun. Ia mengatakan
bahwa kakak laki-lakinya menggila dan dan menusuk Ayah dan Ibunya hingga
tewas.
Teman-temannya terkejut mendengar cerita menyedihkan dari Lily tersebut.
“Aku turut prihatin mendengarnya” kata salah satu temannya. “Lalu apa
yang terjadi pada kakakmu?”
“Dia langsung dibekuk polisi” kata Lily. “Setelah melalui persidangan,
pada akhirnya kakakku dijatuhi hukuman atas pembunuhan dan akan segera
di eksekusi mati. Kau tidak akan percaya betapa sulitnya itu. Aku
menjalani hidup dengan penuh kesedihan. Aku tidak bisa makan dan tidur,
dan segera ingin melupakan kenanganku yang kelam tersebut. Hingga pada
akhirnya aku mengalami depresi berat yang benar-benar membuatku gila ,
bahkan amnesia yang memerlukan waktuku bertahun-tahun untuk pulih dan
bisa menjalani hidup serti biasa lagi”
“Apakah kamu pernah menceritakan kisah ini pada orang lain sebelumnya?”
Tanya temannya. “Tidak pernah” sahut Lily. “Aku mulai bertanya-tanya,
tapi hal tersebut tidak pernah terjawab. Saat aku menemui kakakku
sebelum eksekusi matinya, dia tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia
tidak pernah menjelaskan mengapa dia membunuh Ayah dan Ibu kita. Dia
hanya memandangku dengan senyuman ketika eksekusi matinya dimulai.”
“Mungkin ada cara untukmu bisa mengetahui semua itu” kata salah satu
temannya. “Terserah padamu untuk mengikutinya atau tidak, tapi aku kenal
dengan seorang peramal . Dia bisa berkomunikasi dengan arwah, dan
mungkin bisa membantumumencari jawaban tersebut.”
Beberapa hari kemudian, Lily memutuskan untuk menemui sang peramal yang
disarankan oleh temannya itu, dan berkonsultasi mengenai masa lalunya.
Sang peramal mematikan lampunya, menyalakan lilin dan duduk dikursinya
sambil menundukkan kepalanya, dan mulai masuk ke alam bawah sadarnya.
“Sekarang tanyakan padaku apapun yang kau inginkan” bisik sang peramal.
Lily lantas menanyakan “Apa yang membuat kakakku kehilangan akalnya?.”
Dengan suara lirih sang peramal menjawab “Sebenarnya kakak laki-lakimu
itu tidak pernah gila. Dia sepenuhnya sadar.”
“Lantas apa yang menyebabkan kakakku membunuh kedua orang tuaku?” Tanya
Lily. “Kakakmu sebenarnya hanya bertanggung jawab atas kematian satu
orang.” Jawab sang peramal. TIba-tiba Lily menyadari semua itu. Dia lalu
meneteskan air mata dan mulai menangis tersedu-sedu.
Cerita 12
Aku hidup di Osaka, Jepang dan sering menggunakan kereta bawah tanah
untuk pergi bekerja pada pagi hari. Pada suatu hari, ketika aku sedang
menunggu kereta, aku memperhatikan seorang pengemis berdiri pada sudut
stasiun, bergumam pada dirinya sendiri ketika orang-orang melintas di
depannya. Dia menggenggam sebuah mangkok sambil mengharap belas kasihan
orang lain.
Seorang wanita gendut melintas didepannya dan dengan jelas bisa kudengar pengemis itu mengatakan “Babi.”
Wow, aku berpikir pada diriku sendiri. Pengemis ini mengejek orang dan masih mengharap belas kasihan dari mereka?.
Kemudian seorang karyawan berbaju rapi melintas didepannya, dan pengemis itu mengatakan “Manusia.”
Manusia? Aku tidak bisa membantahnya, jelas-jelas dia adalah manusia.
Keesokan harinya, aku tiba di stasiun lebih awal, dan memutuskan untuk
berdiri didekat pengemis itu, dan mendengarkan gumaman anehnya. Lalu
seorang pria kurus berjalan didepannya dan pengemis itu berkata “Sapi”
Sapi? Pikirku. Orang ini terlalu kurus untuk disebut sapi. Dia lebih terlihat seperti ayam bagiku.
Beberapa menit kemudian, seorang pria gendut melintas dan pengemis mengatakan, “Kentang”
Kentang? Aku mengira dia akan memanggil orang-orang gendut “Babi”
Pada hari itu, saat bekerja, aku tidak dapat berhenti memikirkan tentang
pengemis itu dan kata-katanya yang membingungkan. Mungkin dia memiliki
kemampuan aneh, pikirku. Aku menyelidiki tentang pengemis itu
berkali-kali, saya sering mendengar dia memanggil orang-orang dengan
“Ikan” atau “Kambing” atau “Jagung” atau “Tomat”.
Suatu hari rasa ingin tauku sudah tidak tertahankan lagi, dan aku
memutuskan untuk menanyakan langsung padanya. Aku mencoba untuk melintas
didepannya, dia melihat ke arahku dan mengatakan “Roti.” Aku meberikan
recehan pada mangkuknya dan menanyakannya apakah ia memiliki semacam
kemampuan fisik.
Pengemis itu tersenyum dan mengatakan, “Ya, memang. Aku memiliki
kemampuan untuk mengetahui apa yang terakhir orang makan ketika mereka
melintas didepanku” Aku tertawa karena aku menyadari bahwa ia benar. Dia
mengatakan “Roti”. Hal terakhir yang aku makan saat sarapan sebelum aku
berangkat kerja hari ini. Setelah itu pergi dan berhenti untuk
mengamatinya lagi.
Cerita 13
Malam ini sedang hujan deras sekali. Ketika kami sampai pada suatu
tempat, aku menghentikan mobilku di depan sebuah terowongan. Temanku dan
aku pernah mendengar rumor dan legenda bahwa terowongan ini berhantu.
Mereka mengatakan ketika mengendarai mobil dan melintasi terowongan ini
pada malam hari, hal yang aneh akan terjadi. Kami kemari untuk mengetes
keberanian kami dan memastikan bahwa rumor tersebut benar. Terowongan
ini letakknya sangat terpencil dan tidak banyak kendaraan yang melintas.
Suasana angker dan menyeramkan langsung kami rasakan begitu memasuki
terowongan ini. Aku menjalankan mobil dengan pelan, berharap sesuatu
yang aneh benar-benar terjadi, tetapi ketika kita mencapai ujung
terowongan kami tidak melihat sesuatu apapun yang mengerikan. Aku dan
temanku kecewa. “Ayo kita melintas lagi,” kataku. Teman-temanku setuju
dan aku memutar mobilku saat diujung terowongan. Sekali lagi, kita tidak
mengalami hal yang aneh. Aku memutar mobilku di dalam terowongan
beberapa kali setiap kali kami hendak mencapai ujung. Setelah empat atau
lima putaran, salah satu temanku berkata, “Lebih baik kita pulang saja
teman-teman.” Kupikir dia benar, lama-kelamaan kami menjadi bosan, dan
suara hujan yang turun ke atap mobil kami semakin lama semakin
mengganggu kami.
Akan tetapi ada sesuatu yang aneh dengan nada bicara temanku tersebut.
Tepat sebelum kami keluar terowongan, kuhentikan mobilku dan melihat
kebelakang. Aku menyadari bahwa salah satu temanku tersebut menggigil
dan terlihat ketakutan. Teman-temanku yang lain menatapnya dan bertanya
“Apa yang salah denganmu? Apakah kamu melihat sesuatu?” Lalu ia berkata
“Apa kamu tidak mendengarnya?” “Mendengar apa?” kataku. Setelah terdiam
cukup lama, ia mengatakan “Hujan, suara hujan….”
Cerita 14
Pada suatu hari ketika aku berumur 6 tahun, adik perempuanku tidak
pernah berhenti menangis, dan itu sangat menggangguku. Jadi aku bunuh
adikku dan melempar mayatnya kedalam sumur tua yang sudah tidak ada
airnya. Keesokan harinya ketika aku menengok ke dalam sumur tersebut,
mayatnya menghilang.
Ketika aku berumur 12 tahun. Aku sedang berdebat dengan teman baikku
mengenai masalah yang sepele. Dia membuatku marah, jadi kubunuh saja dia
dan melempar mayatnya ke dalam sumur tua itu. Keesokan harinya, ketika
aku memeriksa sumur tersebut, mayatnya menghilang
Ketika aku berumur 17 tahun, pacarku hamil. Dan aku tidak ingin menjadi
seorang ayah, jadi kubunah dia dan melempar mayatnya ke dalam sumur.
Keesokan harinya ketika aku melihat ke dalam sumur, mayatnya menghilang.
Ketika aku berumur 25 tahun, aku bekerja pada sebuah kantor dan boss ku
sangat kasar terhadapku. Aku sudah tidak tahan lagi, jadi kubunuh dia
dan melempar mayatnya ke dalam sumur.. keesokan harinya, mayatnya
menghilang.
Ketika aku berumur 34 tahun, Ibuku sakit dan berbaring di tempat tidur
sepanjang waktu. Aku tidak mau mengurusnya, jadi kubunuh Ibuku dan
melempar mayatnya ke dalam sumur. Keesokan harinya ketika aku melihat ke
dalam sumur, mayatnya masih berada disana. Aku selalu memeriksa ke
dalam sumur itu setiap hari tetapi mayat ibuku tidak pernah menghilang.
Cerita 15
Aku benar-benar merindukan kakak perempuanku. Aku berumur 8 tahun dan
kakakku 12 tahun. Aku hidup dalam keluarga yang sangat miskin, aku dan
kakakku selalu mengenakan baju yang sama setiap harinya dan teman-teman
sekolah kami selalu mengejek kami setiap waktu. Tahun lalu kakakku
melarikan diri dari rumah. Walaupun kami selalu berbagi tempat tidur,
dia tidak pernah mengatakan padaku bahwa ia akan melarikan diri. Jika
aku mengetahuinya, aku mungkin akan memintanya untuk membawaku pergi
bersamanya. Ketika ku bangun pada pagi harinya, ibuku mengatakan padaku
bahwa kakakku menghilang. Orang tuaku telah mencarinya dimanapun namun
tidak berhasil ditemukan.
Tidak lama setelah itu, Ibuku mengatakan padaku bahwa ia menang lotre.
Ayahku mengatakan bahwa ia menemukan tiket itu di tempat pembuangan
sampah. Ketika aku melihat semua uang yang ada di dalam koper, aku
berpikir bahwa semua masalah kemiskinan yang kami hadapi akan berakhir.
Ternyata aku salah, orang tuaku sesegera mungkin pergi ke pasar
swalayan, Ayahku membeli mobil baru dan sebuah televise yang besar.
Ibuku membeli pakaian baru dan banyak perhiasan. Akan tetapi mereka
tidak membelikan aku apapun.
“Apa yang terjadi ketika semua uang habis?” tanyaku kepada mereka.
“Tidak perlu cemas,” sahut Ibuku. “Kami masih memilikimu.
Aku rasa mereka benar-benar masih menyayangiku bukan?
Cerita 16
Aku tak habis pikir bagaimana kerja polisi di kota tempat
tinggalku.akhir2 ini banyak kejadian pembunuhan dan pembunuhnya belum
tertangkap.tempo hari ada seorang wanita yang dibunuh di dekat pabrik
tekstil di pinggir kota.dia ditusuk dengan sebuah pisau pembelah
es.pisau itupun membuat orang awam pun bergidik...pisau itu terdapat
gantungan tengkorak manusia...hal itu membuat ibuku takut untuk keluar
rumah,tapi aku mengatakan bahwa tidak akan apa2 bila berhati hati..tapi
ibuku tetap khawatir karena dia yakin polisi tidak mampu berbuat apa2...
duh bagaimana polisi ini...kata ibuku barang bukti alat pembunuhnya pun belum ketemu..
Cerita 17
Istriku telah meninggal pada bulan april kemarin...aku sangat
mencintainya...kemudian malam itu aku mencoba bernostalgia dengan
membuka lemari baju istriku...banyak baju yang indah yang sering
dikenakannya semasa dia hidup...tiba2 kutemukan buku diary
miliknya..kubaca hingga halaman terakhir...dan beginilah isinya..
02/14:hidupku baru saja dimulai bersamamu
02/28:aku hanya diciptakan untukmu
03/20:kematian tak akan sanggup memisahkan kita
03/25:aku tak akan pernah melepasmu
04/10:aku tak punya banyak waktu lagi
05/05:apakah kamu mengerti?....
Aku pun membacanya berulang ulang,tapi aku tetap tak tahu apa maksud dari istriku...
Cerita 18
Aku bersama istri dan kedua anakku ingin pergi pulang ke kampung
halamanku di desa terpencil di kaki sebuah gunung,di tengah jalan
anak2ku kelaparan sehingga kamipun sepakat turun untuk makan di restoran
di sepanjang jalan...tiba di sebuah restoran,kamipun meminta sopir
berhenti...
selagi kami makan ada berita di tv restoran tentang kecelakaan bus yang
terkena batuan longsor dari gunung...kecelakaan itu ternyata bus yang
kami tumpangi tadi dan terjadi tak jauh dari lokasi kami...
dengan santai istriku bilang...seharusnya kita tidak turun dari bus itu tadi...
akupun terkejut dan bilang...apa maksudmu?apa kau ingin mati?...
tapi sejenak aku berpikir dan kemudian berkata...ya ternyata kau benar..kita tidak seharusnya turun dari bus itu..
Cerita 19
Ku bolak balik halaman koran lokal yang sedang kubaca..tak ada yang
menarik..hanya berita politik basi dan pembunuhan berantai..Gak ada yang
asik nih...
Lalu di halaman iklan kulihat ada toko baru yang menjual benda2
seni..ada diskon 30% untuk pembelian dalam minggu ini..boleh nih
pikirku..
Kulangkahkan kaki ke toko tersebut..tokonya ternyata cukup kecil namun
benda2 di dalamnya cukup lengkap..ada patung2 hewan dan benda2
lainnya..sepintas kulihat beberapa patung berbentuk kepala manusia di
bagian paling atas rak etalase. Kuambil patung berbentuk burung hantu
dan kubawa ke kasir. Aku tanya ke kasir "siapa yang membuat patung2
disini". Dia menjawab pemilik toko ini yang membuatnya. "Wah mirip
sekali ya patung2 disini dengan aslinya, apa ya rahasianya". Kasir itu
menjawabku sambil berbisik "Patung2 disini dibuat menggunakan cetakan
dari benda aslinya,bukan pahatan". Ketika akan membayar kutanya kapan
kira2 pemilik toko ini membuat patung yang baru lagi,dan kasir itu
menjawab. "Sepertinya sebentar lagi dia mau membuat patung yang baru,
dia baru saja menemukan cetakan yang pas untuk patung barunya lagi"
sambil tersenyum kepadaku.
Cerita 20
Aku telah kehilangan tiga orang isteri. Ketiganya tewas karena alkohol. Kau tahu? alkohol itu sungguh sangat-sangat berbahaya!!.
Isteri pertamaku adalah seorang pecandu alkohol, dia sangat gemar
meminum wine. Setelah dua tahun pernikahan kami, dia menderita keracunan
alkohol yang berujung pada kematiannya.
Aku menikah lagi dengan seorang wanita. Ternyata dia juga sangat menyukai wine, kematian isteri ke dua ku juga karena alkohol.
Untuk ketiga kalinya aku menikah dan untuk ketigakalinya pula aku
kehilangan isteriku. Dia tewas dengan cara yang berbeda. Lehernya patah
ketika dia jatuh dari tangga rumah kami. Kau tau? dia tidak sedang
mabuk. Dia selalu menolak meminum wine.
Cerita 21
Malam itu kami berempat sedang melakukan perjalanan dan kami tersesat di
sebuah hutan, kami perhatikan hutan ini memang aneh, daritadi kami
selalu melihat beberapa peti kayu berserakan dimana mana, hingga
akhirnya kami bertemu seorang nenek tua dan mengajak kami untuk menginap
di penginapan kecil miliknya. Keesokan harinya aku pergi ke sebuah
pasar dekat situ untuk membeli perbekalan buat kami untuk melanjutkan
perjalanan kembali. Saat hendak ingin membayar, aku mendengar masyarakat
sekitar sedang membicarakan mayat mayat yang tidak dikenal dibuang
disebuah hutan sekitar situ, aku pun bertanya apakah hutan itu adalah
hutan yang kami lewati semalam. Dan benar, hutan itu hutan yang kami
lewati semalam, pantas saja, kemarin banyak peti peti dan ternyata peti
isi berisikan mayat. Salah seorang bapak berkata kalau pelakunya adalah
seorang wanita tua yang dalam sehari itu selalu membunuh 3 orang dengan
meracuninya makanan dan membuang mayatnya dihutan tadi. Malamnya sebelum
kami makan malam, aku izin untuk keluar sebentar ke pasar tadi, aku
menyuruh teman temanku untuk makan malam duluan. Dipasar aku membeli
sesuatu yang aku lupa untuk membelinya tadi pagi. Saat aku kembali aku
melihat teman temanku sudah tertidur lelap di ruang makan. "Dasar, habis
makan malah ketiduran, kekenyangan kali ya" fikirku. Aku pn langsung
menuju ruang tamu dan alangkah kagetnya aku, aku melihat 3 buah peti
yang sepertinya pernah aku lihat di hutan kemarin.
Cerita 22
Seorang gadis kecil sekarat karena penyakit yg di deritanya. Ibunya
diberitahu dokter umur putrinya tak lagi panjang. Suatu hari seorang
pekerja sosial mendengar cerita ini, dan bertanya kepada ibunya "Apa
yang bisa kami bantu untuk putri anda?", "Aku cuma berharap putriku
bahagia menjelang kematiannya" kata sang ibu. "Mungkin kami bisa
membantu, biasanya anak yang sakit bisa kembali ceria jika bisa bertemu
selebriti idola nya", "Ya aku percaya itu bisa membantu" kata si ibu,
"Siapa penyanyi favorit putri anda?", tanpa ragu si ibu menjawab "Justin
Bieber!".
Sang anak begitu girang kedatangan Justin Bieber, Justin bertanya
kepadanya "Apa yang sangat kau inginkan saat ini? katakan padaku, aku
akan mengabulkan semua permintaanmu", sambil menangis sang gadis kecil
menjawab "Yang aku inginkan hanya terbebas dari sakitku, punya banyak
teman baru, dan bisa bermain lagi". "Aku janji akan mengabulkan
semuanya" jawab Justin.
Beberapa menit kemudian, sang gadis kecil terbebas dari sakitnya, dan
setelah itu dia tidak pernah sakit lagi. Dia di kembalikan kepada
ibunya, tidak lagi terkurung di kamarnya, punya banyak teman baru, dan
bermain dengan orang-orang sepanjang waktu.
Sementara Justin Bieber dimasukkan ke dalam penjara.
Cerita 23
Namaku Greham, aku adalah orang yang biasa saja. Aku memiliki hobi
bermusik tertutama bermain piano. Selama aku hidup, aku mengidolakan
seorang pianis ternama di negeri ini, dia bernama W Noven Deeth Gubavil.
Entahlah aku sendiri tak mengerti apa kepanjangan dari huruf W di depan
namanya itu, tapi aku rasa itu nama panggung yang ia gunakan semenjak
konser pertamanya sukses beberapa tahun silam.
Hari ini Gubavil akan mengadakan konser terakhir dalam rangkaian tur
keliling dunianya, Ya kota ku menjadi destinasi terakhir konsernya.
Tentu aku tak ingin melewatkan kesempatan ini, aku ingin melihat
idolaku. Malamnya aku bersiap-siap untuk berangkat ke konsernya. Sesaat
setelah keluar rumah aku melihat malam begitu cerah dan bulan purnama
bersinar terang. "Hari ini akan menjadi kenangan yang paling indah dalam
hidupku" gumamku.
Akhirnya aku tiba di gedung pertunjukkannya. Gedung itu terlihat tua
karena memang di bangun pada zaman pertengahan. Dari 1000 kursi yang
disediakan hanya 1 kursi yang tak terisi. Tak lama konser pun dimulai,
Gubavil memainkan piano nya dengan sangat indah. Tak terasa waktu telah
menunjukkan pukul 23.57 tiga menit lagi adalah penutupan rangkaian
konser, sebagai puncaknya Gubavil akan memainkan salah satu lagu dari
komposer kenamaan dunia. Tepat pukul 00.00 dia mulai memainkan lagu itu
dengan piano dan di iringi oleh biola. Sejenak aku melihat penampakan
bulan purnama yang bercahaya terang di jendela yang berada di
langit-langit gedung pertunjukkan. "Ahh, lagu ini memang luar biasa
ketika dimainkan dengan piano dalam keadaan malam ini. Ini adalah lagu
yang indah untuk mengakhiri ini semua, ya yang terakhir".
Cerita 24
Malam ini adalah malam minggu. Malam yang indah untuk pergi ke luar
bersama pasangan entah itu pergi nonton di bioskop, jajan di warung
bakso, atau hanya sekedar window shopping dan nongkrong di taman.
Tapi malam minggu kali ini lain daripada malam minggu yang lain. Bagiku
malam minggu kali ini benar-benar suram. Bagaimana tidak hujan mengguyur
tempat tinggalku sejak sore tadi. Memang sih hujan kali ini tidak
mengikut sertakan sang petir tapi percayalah ini bukan waktu yang tepat
untuk keluar.
Angin di luar sebenarnya juga tidak terlalu kencang hanya saja hawa
dingin yang dibawanya sangat menusuk kulit. Beruntung aku berada disini,
di dalam rumah yang begitu nyaman. Sebuah rumah yang baru kubeli 2
bulan lalu. Aku membelinya karena tuntutan pekerjaan, harganya begitu
murah untuk seukuran rumah seperti ini. Aku tak tahu kenapa itu bisa
terjadi, desas-desus rumah ini dijual murah karena angker tapi
sepertinya itu hanya omong kosong. Pasalnya selama aku disini aku tidak
merasakan ada yang aneh.
Saat ini aku berada di dalam kamar. Tepatnya di atas tempat tidur empuk
dengan sebuah bantal dan guling dengan warna sama, pink. Hehehe aku
lelaki tulen tapi harus aku akui warna tersebut nyaman untuk tidur. Aku
sedang bersms ria dengan pacarku, yah buat tombo kangen karena tidak
jadi malming bersama. Sedang asiknya aku smsan tiba-tiba terdengar suara
ketukan pintu dari luar. Aku heran siapa yang datang saat hujan seperti
ini. HP kuletakan di atas bantal dan akupun pergi menuju pintu.
Aku membuka pintu dan begitu terkejutnya aku setelah mengetahui tidak
ada siapa-siapa di luar. Kutebar pandanganku untuk mencari tahu siapa
yang mengetuk tadi. Tidak ada, benar-benar tidak ada orang bahkan
suarapun tak ada yang ada hanya suara hujan yang tak kunjung henti ini.
Aku kembali masuk ke dalam setelah mengetahui tidak ada siapa-siapa
diluar. Aku pergi sebentar ke dapur untuk minum, hingga akhirnya aku
menyadari sesuatu yang aneh. Udara di dalam mendadak dingin tapi aku
tetap positif thingking barang kali ini terjadi karena aku baru dari
luar.
Aku masuk kembali ke dalam kamar, sial udara di kamar justru semakin
dingin. Akupun mengambil selimut dan melanjutkan sms. Sial lagi bagiku
karena pesanku tidak bisa terkirim, sinyalnya mendadak hilang padahal
tadi sinyalnya masih ada meskipun turun hujan. Aku jadi merinding,
ketukan pintu, hawa dingin, sinyal hilang. Tidak tahan langsung saja
kupejamkan mataku untuk tidur. Mungkin memang malam ini aku ditakdirkan
untuk beristirahat lebih awal. Sebuah selimut, guling putih yang empuk,
serta hawa yang dingin membuatku cepat terlelap. Good bye malming suram
Cerita 25
Aku bekerja sebagai programmer di perusahaan Multimedia, karena jarak
antara rumah dan kantorku sangat jauh jadi aku harus berangkat ke kantor
setiap pukul 4 pagi dan kembali ke rumah pukul 10 malam. Rumahku
berlantai 3 dan saat ini hanya aku dan anaku yang menempati di lantai
teratas, Ketika aq pulang dan lekas mandi anaku berteriak memanggilku,
setelah kudatangi ternyata anaku kaget karena ada monster di jendela,
saat kubuka jendelanya ternyata itu adalah hanya dahan pohon, akupun
menenangkan anaku lalu ke kamar tidurku, menutup semua jendela dan
tidur. Tetapi baru saja sepuluh menit terlelap kembali aq terbangun
karena anaku memanggil kembali bahwa ada moster di jendela, akupun
membuka jendela dan memang hanya ada dahan pohon disana, mungkin ini
yang dilihat anaku sebagai monster, pikirku, dan aku langsung memasang
gorden yang tidak bisa dibuka agar anaku tidak melihat ranting itu lagi.
Akupun kembali ke kamarku dan kulihat ternyata memang dahan pohonnya
sudah mencapai jendela, besok akan kutelepon tukang kayu untuk
menebangnya, ucapku dalam hati. Esoknya aq hubungi penebang kayu temanku
untuk menebang pohon di rumahku, dua jam kemudian temanku meneleponku
bahwa semua pohon besar yang hanya berjarak 50 meter di belakang rumahku
sudah ditebang, akhirnya nanti malam aku bisa beristirahat dengan
tenang, ucapku.
Sumber: Your Day And Techno